jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menyebut rangkap jabatan sejumlah wakil menteri (wamen) dengan menempati posisi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berpotensi menghadirkan kecemburuan sosial.
Terlebih lagi, kata Guntur, rakyat di level bawah menghadapi badai dan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Hati-hati dengan kecemburuan sosial, masyarakat tengah menghadapi PHK, tetapi elite-elitenya malah bagi-bagi jabatan sekaligus pendapatan," kata Guntur, Sabtu (12/7).
Guntur melanjutkan semua pihak memahami pejabat yang merangkap sebagai komisaris di BUMN hanya memperoleh gaji buta.
"Mereka dengan jabatan wamen sudah dapat pendapatan, dikasih lagi jadi komisaris yang enggak ada kerjaanya, dapat lagi pendapatan," lanjut pria yang aktif di media sosial itu.
Dia mengatakan pendapatan wamen yang merangkap jabatan sebagai komisaris bersumber dari keuangan negara.
Guntur merasa pendapatan wamen yang merangkap komisaris terkesan tak adil bagi anak muda yang kini kesulitan memperoleh kerja.
"Masih banyak anak-anak muda dan kalangan profesional yang kesulitan mencari kerja, sementara elite-elitenya berpesta-pora," ujar dia.