jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi proyek penulisan ulang buku sejarah yang sedang dikerjakan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Hasto menyatakan bahwa penulisan sejarah harus dilakukan melalui kajian akademis yang komprehensif.
"Dari berbagai upaya masukkan agar sejarah dapat ditulis dengan benar. Kemudian didengarkan oleh Menteri Kebudayaan sehingga penulisan sejarah yang menimbulkan berbagai kontroversi itu akhirnya ditunda," ujar Hasto seusai upacara HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Minggu (17/8).
"Dan mari kita semua melihat penulisan sejarah dengan kebenaran melalui kajian-kajian akademis melihat secara komprehensif. Itu yang menjadi arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri," tambah Hasto.
Hasto juga mengungkapkan langkah konkret PDIP dalam merespons isu ini.
"PDI Perjuangan telah mendirikan Badan Sejarah Nasional Partai. Sehingga mereka juga akan memberikan kontribusi agar bangsa ini dapat belajar dari sejarah dan kemudian menatap masa depan dengan jauh lebih optimisme setelah kita melihat kebenaran di dalam sejarah itu," kata dia.
Hasto juga memperkuat amanat Megawati yang menekankan perlawanan terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
"Itu adalah suatu tema yang relevan karena rekam jejak sejarah Ibu Megawati Soekarnoputri adalah menegakkan demokrasi, menjaga konstitusi," kata Hasto. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: