jabar.jpnn.com, SUBANG - Kejadian bencana longsor di lokasi mata air Cipondok yang berada di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, yang diakibatkan hujan deras pada 7 Januari 2024 lalu, menyebabkan terganggunya sumber air bersih ke warga RT 05 Kampung Cipondok.
Ketua RT 05, Sarwa meyakini, kondisi itu bukan kesalahan pihak AQUA yang kebetulan mengambil sumber air baku dekat sumber air PDAM di wilayah tersebut.
Berbeda dengan dua RT lainnya, RT 05 secara demografis memang berada di dataran yang lebih tinggi dari 2 RT lainnya di RW 01, Cipondok. Hal ini menyulitkan warga mendapat air bersih yang sebelumnya didapat dari sumber air dekat tebing yang longsor.
“Sebetulnya kewajiban AQUA untuk membantu penyediaan air bersih bagi warga selama ini sudah dijalankan. Termasuk kesigapan mereka yang langsung mengirim bak penampungan air ke warga begitu terjadinya musibah longsor dan mencarikan sumber mata airnya,” ujar Sarwa dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Senin (10/11/2025).
Sarwa menuturkan, sumber mata air yang ditemukan itu memang agak kecil sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air warga RT 05 yang berdekatan dengan lokasi terjadinya longsor.
Oleh karena itu, lanjut Sarwa, warga berinisiatif untuk menggunakan air yang ada di persawahan yang dekat sumber mata air itu untuk disalurkan juga dengan pipa ke bak penampungan.
“Jadi, itu memang inisiatif warga sendiri daripada nggak ada air di rumah-rumah warga,” ucapnya.
”Saya waktu ke KDM (sapaan akrab Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi) itu hanya mengeluhnya kan bagaimana kampung ini supaya seperti dulu lagi yang suplai air bersihnya tercukupi. Saya hanya tanya apakah kami bisa diizinkan ambil air dari mata air dari bawah. Kami hanya bertanya saja dan tidak menyalahkan AQUA sama sekali,” kata Sarwa.





































