jpnn.com - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjawab protes dan kritikan sejumlah pihak yang meminta agar bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera dinaikan statusnya menjadi Bencana Nasional.
Hal itu dikatakan Teddy dalam konferensi pers Penanganan Bencana Sumatra di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (18/12).
“Masih ada pihak-pihak yang terus saja membahas status bencana nasional. Jadi gini, bencana ini ada di 3 provinsi. Ketiganya terdampak,” ucap Teddy.
Menurut Teddy, sejak hari pertama bencana terjadi pada 26 November 2025 lalu, pemerintah pusat sudah melakukan penanganan dengan level nasional tanpa perlu menetapkan status bencana nasional.
Namun, ada sejumlah pihak yang justru masih mempermasalahkan status dan bukan soal penanganannya.
“Pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di 3 provinsi ini. Langsung mobilisasi nasional. Mari kita fokus ke substansinya,” kata dia.
Dia memerinci, sudah ada lebih dari 50 ribu lebih pasukan TNI-Polri, Badan SAR Nasional, hingga relawan.
Meski bukan berstatus bencana nasional, Teddy menuturkan bahwa seluruh anggaran penanganan menggunakan dana pemerintah pusat.












































