jpnn.com - Penasehat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Prof Zainuddin Maliki mengatakan peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang sudah memasuki etape dua, yakni tahap pengoperasian merupakan wujud kesungguhan Presiden Prabowo mengganti mode produksi kapitalis global dengan ekonomi Pancasila.
"Ekonomi yang lebih protektif, kolektif, dan berorientasi kesejahteraan rakyat," kata Prof Zainuddin Maliki dalam Coaching Clinic Kader Penggerak Desa, PC Muhammadiyah Paciran, Lamongan, Jumat (5/9/2025) dikutip dari siaran pers.
Prof Zainuddin menuturkan bahwa praktik mode produksi kapitalis yang menekankan akumulasi modal, kompetisi pasar, efisiensi berbasis keuntungan yang menguntungkan segelintir elite seringkali berujung pada terjadinya ketimpangan sosial.
Nah, KDMP dihadirkan untuk mencegah konsentrasi kapital di tangan segelintir elite dengan menerapkan prinsip dasar Ekonomi Pancasila.
"Ekonomi yang berbasis pasar tetapi dikendalikan nilai gotong royong, keadilan sosial, peran negara yang aktif, serta keberpihakan pada rakyat kecil," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Guru Besar di bidang Ilmu-ilmu Sosial itu mengajak masyarakat. mendukung pemerintah yang tengah berusaha mengubah orientasi pertumbuhan menjadi orientasi pemerataan lewat pembangunan dari desa, distribusi pangan, subsidi pupuk, dan pemberdayaan koperasi.
Dia menjelaskan bahwa KDMP digerakkan untuk memperkuat kedaulatan ekonomi nasional, produksi pangan, energi, dan pertahanan dengan menggeser logika akumulasi kapital menuju logika solidaritas nasional.
Ekonomi tidak lagi semua diatur mekanisme pasar, tetapi diarahkan untuk kesejahteraan bersama. Melalui KDMP kekuatan negara, swasta, dan rakyat diintegrasikan sebagaimana yang diinginkan nilai Pancasila.