jpnn.com - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyiagakan 6.388 personel untuk mengantisipasi potensi konflik menjelang pembacaan putusan sela Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua.
Putusan sengketa PSU Pilgub Papua dengan agenda pembacaan dismissal dilakukan pada Rabu, 10 September 2025 me datang.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito menjelaskan pengamanan difokuskan pada titik-titik strategis di sembilan kabupaten/kota yang dianggap rawan potensi gangguan keamanan.
"Kami menyiagakan ribuan personel untuk mengantisipasi potensi konflik antar pendukung pasangan calon. Pengamanan ini tersebar di 9 kabupaten/kota di Papua," kata Kombes Cahyo di Jayapura.
Cahyo menambahkan, kondisi keamanan di wilayah tersebut saat ini relatif kondusif. Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar, terutama di media sosial.
Putusan MK ini merupakan tahap penting dalam sengketa Pilgub Papua. Putusan dismissal MK akan menentukan apakah permohonan sengketa tersebut akan dilanjutkan ke tahap pembuktian atau dinyatakan tidak dapat diterima.
Pilgub Papua kali ini diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Benhur Tomi Mano - Constan Karma dan Mathius D Fakhiri - Aryoko Rumaropen.
Sebelumnya KPU Papua menetapkan pasangan Calon Gubernur nomor urut 02 Mathius D Fakhiri - Aryoko Rumaropen (Mari-Yo) sebagai pememang dengan perolehan suara 259.817 suara. (mcr30/jpnn)