jpnn.com, BARRU - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Barru meluncurkan program inovatif bertajuk EWAKO LOWITA (Eko-Eduwisata Berbasis Konservasi Penyu Pantai Lowita), sebagai wujud nyata transformasi sosial dan lingkungan berbasis komunitas.
Program ini menjadikan konservasi penyu bukan sekadar upaya pelestarian, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal, edukasi generasi muda, dan pemberdayaan kelompok rentan.
Pantai Lowita, yang sebelumnya menghadapi tantangan serius seperti perburuan telur penyu, degradasi habitat, dan timbulan sampah pesisir hingga 1.890 kg/bulan, kini bertransformasi menjadi pusat konservasi dan wisata edukatif yang inklusif.
Melalui pendekatan sistemik dan kolaboratif, masyarakat lokal termasuk pemuda, ibu rumah tangga, dan pelaku UMKM dilibatkan aktif dalam pengelolaan wisata, bank sampah, dan produksi souvenir daur ulang.
Bernadus Sudarmanta, Direktur Utama PLN Indonesia Power menuturkan program ini tidak hanya menyelamatkan ekosistem, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
Pendapatan kelompok pengelola wisata meningkat hingga Rp238,8 juta per tahun, dan lebih dari 6.000 telur penyu berhasil ditetaskan setiap tahunnya.
Bahkan, penanaman mangrove seluas 7,43 hektar berhasil menyerap emisi karbon hingga 330.810 ton CO?, menjadikan EWAKO LOWITA sebagai model konservasi berbasis ekonomi sirkular yang berdampak nyata.
“Kami percaya energi bukan hanya tentang listrik, tetapi tentang bagaimana kita mengalirkan semangat perubahan ke seluruh penjuru negeri. EWAKO LOWITA adalah bukti bahwa konservasi bisa menjadi gerakan sosial, ekonomi, dan edukatif yang menyatu dalam satu ekosistem,” ujar Bernadus.