jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kesehatan mahasiswa baru menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung 2–6 September 2025 ini dibekali tim medis lengkap guna mengantisipasi risiko kesehatan selama kegiatan berlangsung.
Koordinator Sie Kesehatan PKKMB 2025 dr Icha Safitri menyebut tim medis telah mempersiapkan alat kesehatan dan perlengkapan kegawatdaruratan, termasuk oksigen dan emergency kit.
Tim ini diperkuat tenaga profesional seperti dr Oentjoro Soebjakto, drg Metasias Azisa, dan tenaga paramedis lainnya, serta didukung 16 relawan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesehatan.
“Kalau ada mahasiswa yang pingsan atau mengalami gangguan kesehatan ringan, akan langsung kami tangani di lokasi. Kalau butuh penanganan lanjutan, kami alihkan ke Klinik Utama Untag. Bila kondisi berat, kami rujuk ke RS terdekat seperti Manyar Medical Centre,” ujar Icha, Senin (15/7).
Mengusung tema Merah Putih Mengakar, Patriotisme Berkobar, PKKMB 2025 dirancang untuk menanamkan semangat kebangsaan sambil menjaga ketahanan fisik peserta. Karena itu, panitia mengimbau para mahasiswa untuk terbuka soal riwayat kesehatan pribadi.
“Kami minta mereka lapor jika punya penyakit bawaan atau baru sembuh dari opname. Kalau ada obat rutin seperti inhaler, silakan dibawa. Semua ini demi keselamatan mereka,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi risiko medis tertentu, panitia menerapkan sistem penandaan khusus. Mahasiswa dengan riwayat kesehatan akan diberi pita sebagai penanda agar tim medis dan pendamping dapat memantau secara intensif. Apabila diperlukan, surat izin akan diberikan bagi peserta yang tidak bisa melanjutkan aktivitas.