jpnn.com - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang bilang elektabilitas tinggi menjadi sia-sia tanpa isi tas, bisa merusak demokrasi.
Awalnya, Jamiluddin menilai pernyataan Kaesang terkait isi tas bisa diartikan figur perlu memiliki modal uang agar menjadi caleg PSI.
"Tanpa berbekal isi tas, maka sulit menjadi caleg dari partai berlogo gajah tersebut," kata dia kepada awak media, Kamis (20/11).
Menurut pengamat dari Universitas Esa Unggul itu, caleg yang maju kontestasi pileg dengan mengandalkan isi tas berpeluang tidak amanah.
"Mereka terpilih bukan karena dipercaya masyatakat, tetapi karena kerja sama dengan penyelenggara pemilu," ujar Jamiluddin.
Akibatnya, kata dia, pernyataan Kaesang terkait isi tas membuat anggota legislatif terpilih tidak memiliki integritas.
"Sebab, mereka terpilih dengan menghalalkan segala cara, termasuk karena main mata dengan penyelenggara pemilu," ujarnya.
Jamiluddin mengatakan pernyataan terkait isi tas tentu merusak demokrasi, karena figur terpilih hanya mengandalkan modal uang.








































