jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus mengakselerasi produksi energi hijau untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
Salah satunya Sustainable Aviation Fuel (SAF), produk energi hijau merupakan bagian dari strategi Pertamina mempercepat transisi energi bersih dan pengurangan emisi serta target NZE Pemerintah pada 2060.
Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menegaskan Pertamina berhasil mengolah minyak jelantah (used cooking oil/UCO) menjadi bahan baku energi ramah lingkungan SAF.
"Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kami mampu membuat terobosan besar. Pertamina mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara," kata Iriawan di sela kegiatan Lifting Perdana SAF di Kilang Pertamina Cilacap, Selasa (12/8).
SAF berbahan baku minyak jelantah ini menjadi milestone penting dalam mendukung pengembangan energi hijau, untuk mendorong percepatan ketahanan energi nasional.
Proses produksi UCO SAF dilakukan dengan katalis Merah Putih, yang juga merupakan hasil formulasi Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung.
Produk SAF yang dihasilkan itu memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091, menjadikan Pertamina SAF sebagai produk pertama di Asia Tenggara yang bersertifikat resmi.
Pertamina juga berhasil menginisiasi dan menjajaki seluruh ekosistem SAF yang telah tersertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dari hulu hingga hilir.