Penyebab Retak di Tanjakan Trangkil Versi Dinas ESDM Jateng: Ada 2 Jalur Patahan Aktif

1 day ago 12

 Ada 2 Jalur Patahan Aktif

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng Heru Sugiharto menunjukkan peta patahan di sekitar Tanjakan Trangkil Kota Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - SEMARANG - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memastikan retaknya badan jalan di tanjakan Trangkil, Kota Semarang, disebabkan keberadaan sesar aktif yang melintasi kawasan tersebut.

Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng Heru Sugiharto mengatakan retakan jalan hingga munculnya material beton yang menyembul, merupakan indikasi kuat adanya aktivitas geologi serius.

"Di lokasi tanjakan Trangkil terdapat dua jalur patahan aktif. Di sana juga berdiri Perumahan Trangkil Sejahtera yang sudah kami kaji sebelumnya," kata Heru kepada JPNN.com, Kamis (17/4).

Patahan di Trangkil merupakan bagian dari tiga sesar mayor yang tersebar di wilayah selatan Kota Semarang. Sesar pertama melintasi kawasan barat, meliputi Kalialang, Green Wood, dan Bukit Manyaran Permai yang memanjang ke arah Goa Kreo dan wilayah Sadeng. 

"Di lokasi ini sudah menunjukkan dampak signifikan. Sejumlah rumah sudah rusak berat dan tidak bisa ditempati lagi," katanya.

Sesar kedua melintas langsung di kawasan tanjakan Trangkil, lokasi retakan jalan yang kini jadi sorotan publik. Adapun sesar ketiga berada di timur laut Semarang, mencakup Bendan Duwur hingga kawasan Hutan Tinjomoyo.

Heru menyebut kerusakan infrastruktur di titik-titik tersebut diperparah oleh pembangunan yang tidak diawali dengan konsultasi geologi. "Ini sudah parah karena saat pengembang membangun, tidak konsultasi ke kami. Padahal, wilayah tersebut berada di jalur patahan aktif," ujarnya.

Secara geologis, Kota Semarang dipengaruhi oleh dua mega sesar utama, yakni Sesar Kaligarang dan Sesar Baribis. Kedua sesar ini memengaruhi aktivitas patahan-patahan mayor dan minor di sekitarnya. Termasuk dipengaruhi pergerakan lempeng tektonik antara Asia dengan Indo-Australia.

Dinas ESDM Jateng mengungkap penyebab retak di Tanjakan Trangkil Kota Semarang. Begini penjelasan Heru Sugiharto.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |