jpnn.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menanggapi terkait Pemerintah Kota Medan yang mengembalikan bantuan 30 kilogram beras dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir bandang dan longsor.
Tito menjelaskan bahwa bantuan itu bukan berasal dari Pemerintah UEA, melainkan dari lembaga non-pemerintah Red Crescent atau Bulan Sabit Merah.
Hal itu dikatakan Tito dalam konferensi pers Penanganan Bencana Sumatera di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (18/12).
“Duta Besar United Arab Emirates yang menyampaikan kepada kami malam tadi bahwa yang diberikan itulah bantuan 30 ton berasal bukan dari dasar dari pemerintahan United Arab Emirates, tapi dari Red Crescent,” jelas Tito.
Bantuan puluhan ton beras itu tak diterima oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas karena belum ada kejelasan mengenai mekanisme penerimaan bantuan dari negara asing.
“Dipikir oleh Pak Wali Kota adalah dari pemerintah, government to government. Yang belum ada mekanismenya,” kata dia.
Atas kesepakatan, beras itu pun telah diserahkan kepada Muhammadiyah Medical Center yang kemudian tetap akan dibagikan kepada warga yang terdampak bencana.
“Beras ini sekarang sudah ada di tangan Muhammadiyah. Dan nanti Muhammadiyah yang akan membagikan kepada masyarakat,” ujar Eks Kapolri ini. (mcr4/jpnn)












































