Pakar dari UGM Bicara Solusi Sengketa RI-Malaysia soal Ambalat

1 month ago 55

Pakar dari UGM Bicara Solusi Sengketa RI-Malaysia soal Ambalat

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pakar geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) I Made Andi Arsana. ANTARA/Luqman Hakim

jpnn.com - Pakar geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) I Made Andi Arsana menilai penyelesaian sengketa batas laut di kawasan Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia dapat ditempuh melalui pengelolaan bersama wilayah maritim itu.

Idealnya, kata Andi, kedua negara harus berhasil menetapkan batas maritim berupa garis yang permanen.

"Alternatifnya, bisa juga menjajaki kerja sama di ruang yang tumpang tindih ini berupa pengelolaan bersama. Ini yang sempat diusulkan oleh Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim," ujar Andi Arsana di Yogyakarta, Minggu (10/8/2025).

Dia menjelaskan bahwa kawasan sengketa berada di Laut Sulawesi sebagaimana tercantum dalam dokumen resmi International Hydrographic Organization (IHO) S-23, di sebelah timur Pulau Kalimantan.

Dalam dokumen itu, batas darat Indonesia-Malaysia yang membelah Pulau Sebatik berhenti di tepi pantai dan tidak diteruskan ke laut, sehingga pembagian ruang laut di kawasan itu belum final.

Awalnya, menurut Andi, Indonesia berpandangan bahwa garis batas darat tersebut semestinya diteruskan ke arah timur pada lintang 4 derajat 10 menit, sehingga semua yang berada di sebelah selatan garis itu menjadi milik Indonesia.

"Namun, ini hanya keinginan Indonesia, bukan kesepakatan dengan Malaysia," ujarnya.

Klaim sepihak Indonesia atas dasar laut di Laut Sulawesi telah dilakukan sejak 1960-an dalam bentuk blok konsesi eksplorasi dan eksploitasi minyak, seperti pada 1966 dan 1970.

Pakar geodesi dari UGM I Made Andi Arsana bicara soal solusi terkait sengketa antara Indonesia-Malaysia terkait Ambalat. Ada alternatif begini.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |