jpnn.com, JAKARTA - Film Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian mengadakan nonton bareng (nobar) dengan keluarga para prajurit di 33 kota dan kabupaten di Indonesia.
Screening khusus tersebut bisa menjadi momen refleksi bersama, terutama bagi keluarga prajurit yang hadir.
Banyak dari keluarga prajurit yang mengikuti nonton bareng meneteskan air mata, bukan karena adegan pertempuran, melainkan karena merasa film ini adalah cermin dari kehidupan mereka sendiri: ditinggal oleh sosok ayah, suami, atau anak untuk menjalankan tugas, kadang tanpa kabar, kadang tanpa sempat berpamitan.
Salah satu acara nobar film Believe diadakan di PIM 1, Jakarta Selatan, Kamis (3/7).
Salah satu istri prajurit, Juliana mengungkapkan kesannya setelah menyaksikan film Believe.
"Rasanya kurang lebih sama seperti di film, jadi istri prajurit. Sempat deg-degan saat suami sekolah bintara. Pengorbanannya nyaris sama. Apalagi saya punya anak balita tiga umur 7 tahun, 6 tahun, dan 3 tahun, di sini merantau tidak ada siapa siapa," ujar Juliana di Pondok Indah, Jakarta Selatan, baru baru ini.
"Yang berkorban tidak saja yang berjuang, tetapi juga yang ditinggalkan. Jadi, relate banget pas lihat filmnya," sambungnya.
Dia mengaku dirinya cukup tegang menyaksikan adegan demi adegan dalam film Believe.