kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kanwil DJPb Kalsel) mencatat wilayah ini mengalami surplus neraca perdagangan internasional sebesar Rp10,8 triliun sepanjang Semester I Tahun Anggaran 2205.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Catur Ariyanto Widodo mengatakan kendati surplus, angka tersebut sebenarnya mengalami penurunan sebesar 30,81 persen secara y-o-y.
“Penurunan itu utamanya diakibatkan oleh ekspor yang melemah atau turun sekitar 31,8 persen y-o-y akibat perlambatan ekspor komoditas utama, seperti batu bara dan lignit,” ujar dia.
Di tengah penurunan ekspor, Catur mengungkapkan sektor impor mengalami penurunan yang cukup signifikan mencapai 36,5 persen y-o-y, penurunan ini dipicu oleh penurunan impor minyak petroleum, kapal dan kendaraan air, serta mesin dan peralatan.
Dia menjelaskan meskipun ekspor dan impor di Kalsel menurun, surplus perdagangan terus berlanjut positif dan memberikan dasar yang kokoh bagi keseimbangan ekonomi serta stabilitas finansial daerah.
Catur menuturkan hal itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi berada di angka 4,81 persen dan hanya beda tipis dari catatan nasional yang berada di angka 4,87 persen.
Bahkan, katanya, surplus itu juga memberikan dampak pada inflasi di Kalsel yang terkendali di angka 1,81 persen y-o-y.
Menurut dia, neraca perdagangan yang surplus ini menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat di tengah berbagai tekanan global pada beberapa sektor.