jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut bersuara melihat situasi nasional yang sempat memanas akibat gelombang demonstrasi pascameninggalnya driver ojek.
MUI meminta masyarakat untuk tidak terpancing kabar provokatif.
"Kami minta masyarakat menahan diri, tak mudah terpancing kabar provokatif. Jangan sampai ada lagi korban nyawa dan jaga persaudaraan," kata Ketua Umum MUI, K.H. Anwar Iskandar dalam pesannya dikutip Minggu (31/8).
Kiai Anwar mengimbau masyarakat untuk jaga diri, jangan mudah terprovokasi.
Jaga persatuan, tidak terjebak dalam isu yang bisa memecah belah bangsa.
Senada itu, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi mengungkapkan aksi demo yang menimbulkan kerusuhan akan berpengaruh pada aktivitas masyarakat menengah ke bawah yang masih harus mencari nafkah.
"Bagi masyarakat bawah, mencari nafkah itu penting, jadi demo tolong dihentikan, jangan sampai menimbulkan anarkistis dan kerusakan, itu imbauan dari MUI,” kata Masduki.
Sementara, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan, menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara.