jpnn.com - JAKARTA - Perum Bulog siap menyalurkan 1,3 juta ton beras untuk melaksanakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) selama Juli hingga Desember 2025, setelah menerima penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan penyaluran beras SPHP harus dilakukan secara hati-hati dan tepat sasaran, supaya program itu benar-benar berdampak bagi masyarakat yang membutuhkan.
Mentan Amran menekankan pentingnya pengawasan terkait program SPHP yang disalurkan Perum Bulog agar penyaluran tidak salah sasaran.
"Untuk SPHP saya tegaskan, Bulog agar hati-hati. Jangan sampai bocor atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Saya minta tindak tegas mafia pangan,” kata Mentan di Jakarta, Sabtu (12/7).
Amran mengingatkan hal itu mengingat hasil investigasi Satgas Pangan Polri bersama Kementerian Pertanian terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Menurut Mentan Amran, temuan itu memperkuat pentingnya SPHP sebagai pengendali harga dan pelindung konsumen.
Dia menegaskan SPHP bukan sekadar tambahan pasokan, tetapi benteng dari praktik curang.
“Pelaksanaannya harus berintegritas dan diawasi ketat. Kalau ada yang nakal, tindak tegas,” ujar Amran.