Menimbang Peluang Indonesia Bernegosiasi dengan AS soal Tarif Resiprokal

5 hours ago 5

Menimbang Peluang Indonesia Bernegosiasi dengan AS soal Tarif Resiprokal

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden AS Donald Trump. Foto: Mandel Ngan/AFP

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai masih adanya peluang yang masih terbuka bagi Indonesia untuk menurunkan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke kisaran 20-32 persen.

Meskipun angka akhir dari tarif tersebut masih tetap bergantung pada hasil negosiasi antara Indonesia dan AS yang saat ini masih berlangsung.

"Saya rasa masih ada peluang (tarif) untuk turun di level 20-32 persen. Kalau pun tetap 32 persen, so be it," ujar Wijayanto Rabu (9/7).

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tetap memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

Angka tersebut sama seperti yang diumumkan pada April lalu, meskipun negosiasi intensif antara kedua negara masih terus berjalan.

Menurut Wijayanto, keputusan Trump dibuat tanpa landasan yang jelas.

Dia menilai kebijakan itu hanya mempertimbangkan kepentingan domestik AS, terutama soal defisit perdagangan, tanpa perhitungan yang rasional.

"Trump dan timnya bergerak dan berpikir tanpa dasar dan alasan yang jelas, asal angka 32 persen sendiri sangat berlawanan dengan kaidah keilmuan, hanya menghitung berapa nilai defisit perdagangan dibagi dengan total impor AS dari Indonesia. Setelah negosiasi, angka tersebut tetap 32 persen, artinya berbagai tawaran tidak mempengaruhi hasil tarif," ujarnya.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai masih adanya peluang yang masih terbuka bagi Indonesia untuk menurunkan tarif resiprokal AS

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |