Martin Soroti Kejanggalan Kasus Brigadir Nurhadi, Desak Penyidikan Profesional dan Keadilan

2 months ago 68

Martin Soroti Kejanggalan Kasus Brigadir Nurhadi, Desak Penyidikan Profesional dan Keadilan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi III DPR RI Martin Tumbelaka. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Martin D. Tumbelaka, mempertanyakan sejumlah kejanggalan dalam penyidikan kasus kematian Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, NTB. Martin mendesak Bareskrim untuk memastikan proses hukum berjalan transparan, bebas intervensi, dan mengungkap fakta sebenarnya di balik tewasnya anggota Polri tersebut.

Hal ini disampaikan Martin menyusul temuan sejumlah kejanggalan dalam penanganan awal kasus oleh Polda NTB, termasuk dugaan intimidasi terhadap tenaga medis dan ketidaksesuaian kronologi laporan.

Martin menginventarisasi sejumlah temuan dan mengendus penyidikan kasus ini penanganan awalnya bermasalah. Berdasarkan temuannya, terdapat dokter di klinik pertama diduga diintimidasi oleh salah satu tersangka agar tidak mendokumentasikan luka korban, sehingga melanggar SOP medis.

"Autopsi baru dilakukan beberapa hari setelah kematian, menimbulkan pertanyaan tentang upaya penghilangan bukti," kata Martin dalam keterangannya, Minggu (13/7).

Martin juga menyoroti adanya video yang menunjukkan Nurhadi masih hidup sebelum dinyatakan meninggal. Hal ini bertentangan dengan laporan awal yang menyebut korban tenggelam.

Martin juga menegaskan pentingnya penyidik menjelaskan terkait temuan luka kekerasan berat, termasuk patah tulang hyoid (indikasi cekikan) dan trauma tumpul, mengarah pada dugaan pembunuhan berencana.

Legislator dari Fraksi Gerindra ini juga menyoroti adanya dugaan rekayasa dalam penerapan pasal. Awalnya hanya Pasal 359 KUHP (kelalaian), tetapi Bareskrim merekomendasikan tambahan pasal seperti Pasal 340 (pembunuhan berencana) dan Pasal 351 (penganiayaan berat).

"Informasi yang beredar ada indikasi penggunaan narkoba oleh korban dan tersangka. Karena itu, kami mendesak hasil tes toksikologi diungkap secara terbuka," tegas Martin, dalam keterangannya, Minggu (13/7).

Martin juga menyoroti adanya video yang menunjukkan Nurhadi masih hidup sebelum dinyatakan meninggal.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |