jpnn.com, DEPOK - Yayasan Masyarakat Peduli Keselamatan dan Korban Kecelakaan Transportasi (Mapekka) menggelar Sosialisasi Keselamatan Berkendara di Aula SMAN 6 Kota Depok, Kamis (20/11).
Upaya ini dilakukan untuk menekan tingginya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Kegiatan ini diikuti ratusan pelajar yang menjadi sasaran utama edukasi keselamatan jalan.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah SMAN 6 Depok, Ibu Setyowati, M.Hum. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa risiko kecelakaan di kalangan pelajar terus meningkat seiring maraknya kebiasaan berkendara tanpa SIM dan tanpa kelengkapan keselamatan.
Ia mengingatkan bahwa sekolah tidak hanya bertugas mendidik di ruang kelas, tetapi juga memastikan siswa memahami bahaya di jalan.
“Keselamatan adalah budaya yang harus dibentuk. Tidak bisa dibiarkan berjalan begitu saja,” ujarnya.
Ketua Yayasan Mapekka, Dr. Haryo Pamungkas, S.E., S.H., M.H., M.Kn., menyampaikan materi utama terkait urgensi pencegahan kecelakaan. Ia menegaskan bahwa mayoritas kecelakaan didominasi kendaraan roda dua dan sebagian besar pelakunya masih berstatus pelajar.
Mapekka, kata dia, memiliki pengalaman pahit melihat siswa kehilangan nyawa akibat kelalaian berkendara.
“Instruksi gubernur soal wajib SIM bagi pelajar yang berkendara harus dipahami sebagai bentuk perlindungan. Pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan setelah terjadi korban,” tegasnya.








































