jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya mendapat apresiasi atas kehati-hatiannya dalam mengungkap kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Panguyunan (ADP).
Lemkapi menilai langkah penyidik profesional dan tidak terpengaruh berbagai pendapat ahli.
"Kami melihat Polda Metro Jaya yang menangani kematian ADP sangat hati-hati membuka tabir kematian diplomat tersebut. Polisi tetap tenang, bekerja keras, dan tidak terpengaruh pendapat para ahli yang beragam. Kasus ini akhirnya terungkap setelah penyidik mengedepankan scientific crime investigation atau penyidikan ilmiah," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, di Jakarta, Rabu (30/7).
Menurut Edi, berdasarkan paparan kronologis serta pendapat ahli otopsi dan digital forensik kepolisian, penyidik tidak menemukan keterkaitan pihak lain dalam kematian korban.
Semua bukti dinilai kuat, termasuk komunikasi korban di internet dan rekaman CCTV yang tidak menunjukkan kejanggalan.
"Semua bukti sangat kuat. Diyakini 99 persen korban meninggal bukan karena keterlibatan pihak lain. Tidak ada kekerasan dalam kematian diplomat ini. Meski tekanan terhadap kepolisian terus bermunculan, terutama karena penanganan kasus ini mendapat sorotan, polisi tetap hati-hati dalam memberikan informasi. Sikap profesional ini patut diapresiasi," kata Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Hukum dan Kriminologi Indonesia (ADIHGI) ini.
Kasus ini telah ditangani dengan pendekatan ilmiah, memperkuat kesimpulan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kematian Arya Daru Panguyunan. (tan/jpnn)