jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) meluncurkan kolaborasi strategis hingga 2027.
Kolaborasi ini diawali dengan kerja sama bertajuk YES x InnovAItion yang menyasar peningkatan kemampuan kecerdasan artifisial (AI) bagi 15.000 kaum muda yang berusia 18-29 tahun atau hingga 35 tahun bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Kerja sama ini berangkat dari tantangan berupa adanya 5,2 juta pengangguran muda usia 15-29 tahun (BPS, 2025), sekaligus adanya kebutuhan untuk mencetak 12 juta talenta digital hingga 2030 (Kemkomdigi, 2025).
Plan Indonesia melalui InnovAItion, bagian dari AI Opportunity Fund: Asia-Pacific, sebuah inisiatif oleh AVPN yang didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB)--bekerja hingga 2026 untuk membekali para pencari kerja muda (70% perempuan, 3% penyandang disabilitas) dengan kemampuan AI generatif, termasuk bagi para murid vokasi, mahasiswa, hingga penyandang disabilitas.
Program ini kemudian didukung oleh Kemenpora RI melalui inisiatif YES yang akan menghubungkan komunitas-komunitas muda di seluruh wilayah Indonesia dengan akses pelatihan InnovAItion.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menjadi motor penggerak literasi digital dan AI di kalangan pemuda Indonesia. Keterampilan ini bukan lagi keunggulan tambahan, tetapi menjadi prasyarat utama untuk bersaing di dunia kerja global,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora Yohan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti menuturkan perempuan muda dan kaum muda penyandang disabilitas kerap terpinggirkan dalam arus transformasi digital.
"Padahal, kaum muda menjadi pilar masa depan yang inklusif dan tangguh. Melalui InnovAItion, kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada satu pun kaum muda yang tertinggal, dengan menghadirkan pelatihan yang relevan dan mudah diakses,” kata Dini.
