jatim.jpnn.com, SURABAYA - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) International Community Service Learning Express (LeX) 2025, hasil kolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) dan Singapore Polytechnic, resmi memasuki tahun ketiga pelaksanaan.
Kegiatan yang berlangsung selama sembilan hari itu menyoroti upaya peningkatan produktivitas industri pangan lokal di Surabaya melalui pendekatan design thinking.
Hasil karya mahasiswa dari kedua perguruan tinggi dipamerkan dalam Gallery Walk di kampus UMSurabaya, Rabu (8/10).
Tiga kampung menjadi lokasi pengabdian masyarakat, yakni Kampung Bulak (pengolahan ikan asap), Kampung Lumpia Genteng (kebersihan dan efisiensi produksi lumpia), serta Kampung Herbal Candirejo Genteng (produksi jamu tradisional).
Permasalahan yang ditemukan beragam, mulai dari standar kebersihan rendah, proses produksi manual, hingga pengelolaan limbah yang belum optimal.
Melalui metode design thinking, mahasiswa melakukan observasi, wawancara, hingga merancang prototipe alat yang dapat meningkatkan kualitas produk, keselamatan kerja, dan daya saing UMKM lokal.
Program ini melibatkan 60 mahasiswa, masing-masing 30 dari UMSurabaya dan Singapore Polytechnic, yang bekerja lintas budaya untuk menghasilkan inovasi berbasis kebutuhan masyarakat.
Rangkaian kegiatan LeX dibagi menjadi enam tahap: Sense and Sensibility, Define, Ideation, Prototyping, Co-Creation, dan Gallery Walk.
Pada dua tahap awal, mahasiswa turun langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah bersama warga.





































