jabar.jpnn.com, INDRAMAYU - Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) RI mendorong dilakukannya penelitian arkeologi lanjutan di Situs Dampuawang Desa Sudimampir, Kabupaten Indramayu untuk mengungkap sisi historis terkait situs tersebut.
Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemenkebud, Restu Gunawan mengatakan potensi arkeologi di kawasan itu sangat besar, setelah sebelumnya Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat melakukan survei awal pada 2023 dan menemukan sebaran temuan masif di 13 titik.
Menurut dia, temuan tersebut berupa fragmen batu bata dan gerabah yang menunjukkan adanya aktivitas peradaban pada masa lampau di wilayah Indramayu.
"Potensi temuan arkeologi di wilayah Kabupaten Indramayu ini sangat besar untuk dilakukan penelitian lanjutan. Alhamdulillah, kami mendapatkan dukungan dari Bupati Lucky Hakim," katanya.
Ia menjelaskan penelitian lanjutan itu bisa dilakukan menggunakan teknologi Drone Scanner G4, untuk memetakan struktur bawah tanah tanpa merusak permukaan.
Selain itu, kata dia, metode ekskavasi juga akan diterapkan untuk menyingkap benda-benda bersejarah yang terkubur, guna mendukung kajian arkeologi secara ilmiah.
Ia menyampaikan pelestarian situs ini penting tidak hanya untuk memperkaya khasanah sejarah lokal, namun juga sebagai upaya membangun kesadaran budaya masyarakat.
"Melalui penelitian ini, kami berharap dapat menambah referensi sejarah dan memperkuat identitas budaya Indramayu," ujarnya.