Keluarga Dosen Untag Ungkap Sebelum Korban Tewas, Singgung AKBP Basuki

3 hours ago 11

Keluarga Dosen Untag Ungkap Sebelum Korban Tewas, Singgung AKBP Basuki

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kakak Almarhumah Dwinanda Linchia Levi, Perdana Cahya (kanan) bersama kuasa hukum Zaenal Abidin Petir. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Kematian Dwinanda Linchia Levi (35), dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang mengejutkan keluarga dan memicu langkah autopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya.

Kakak korban, Perdana Cahya mengatakan komunikasi terakhir dengan adiknya terjadi pada Jumat (14/11). Sementara kabar kematian adiknya baru diterima dari pihak kampus pada Selasa (18/11).

"Kami ingin peristiwa ini terungkap secara transparan dan jelas," kata Perdana yang akrab disapa Fian di kompleks Gubernur Jawa Tengah, Kamis (20/11).

Fian menuturkan adiknya dikenal sebagai sosok tertutup mengenai urusan pribadi.

Oleh karena itu, Fian tidak mengetahui adiknya memiliki penyakit tertentu atau hubungan dengan AKBP Basuki, yang disebut menjadi saksi kunci dalam kasus ini.

"Kurang begitu paham (apakah sakit, red), karena tak pernah cerita, termasuk terkait AKBP B itu," ujarnya.

Setelah Dwinanda meninggal, AKBP Basuki sempat mengirimkan foto kepada kerabat lain di Purwokerto. Namun, foto tersebut mendadak ditarik atau dihapus sebelum sempat disimpan.

"Ini jadi kecurigaan. Sekilas fotonya ada darah di perut dan paha. Jadi, autopsi diharapkan bisa mengungkap kejanggalan penyebab kematian adik saya," kata Fian.

Pengakuan keluarga dosen Untag sebelum tewas di Hotel Semarang, AKBP Basuki menjadi sorotan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |