jpnn.com, KARAWANG - Warga Bendung Walahar, Karawang, Jawa Barat mengalami masalah pada serbuan eceng gondok yang terus meluas.
Akibatnya terjadi sumbatan dan penyempitan alur sungai.
Tanaman gulma itu tak hanya menghambat aliran air, tetapi juga memicu masalah ekologis yang lebih serius, seperti penurunan kualitas air, hilangnya habitat bagi spesies air, dan meningkatkan risiko banjir.
Enjang Ramdani, warga sekitar bendungan, menyebut penumpukan eceng gondok membuat wisatawan urung berkunjung.
“Limbah eceng gondok dan sampah yang menumpuk setiap musim hujan memenuhi permukaan danau. Sangat mengganggu pemandangan dan aliran air," terang Ubed, sapaan akrab Enjang.
Tak berpangku tangan, Ubed dan kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok Walahar Eco Green mencari cara memanfaatkan limbah sekaligus membangun perekonomian masyarakat di sekitar Danau Cinta.
“Kami melihat ada potensi strategis di daerah Walahar ini melalui daya tarik pariwisata heritage bendungan, Citarum, dan kuliner lokal”, jelas Ubed.
Perjalanan mereka tidaklah mudah. Berawal dari 2020, dengan dukungan Pertamina, perlahan dia dan kelompok Walahar Kreatif mulai mengubah kondisi warga.