jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau berpotensi menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi Madura.
Hal itu disampaikan dalam Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “KEK Tembakau dan Arah Baru Perekonomian Madura” yang digelar Komunitas Muda Madura (KAMURA) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Selasa (17/11).
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UTM ini menghadirkan perwakilan Pemprov Jatim, anggota DPR RI, dan akademisi untuk membahas peluang industrialisasi Madura melalui pengembangan KEK Tembakau.
Forum ini menjadi ajang diskusi kebijakan, investasi, dan strategi penguatan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah.
Mewakili Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak, Kepala Bakorwil IV, Sufi Agustini, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif penyelenggaraan forum tersebut.
“Kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah sinergi, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik Madura dan mengakselerasi investasi serta pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan,” ujarnya.
Wagub Emil Dardak menjelaskan bahwa struktur PDRB Madura masih bertumpu pada sektor primer.
Struktur PDRB di Madura didominasi oleh sektor pertanian sebesar 30,41 persen, perdagangan 17,47 persen, serta pertambangan dan penggalian 13,48 persen.








































