Kedelai Gajah

1 day ago 7

Oleh: Dahlan Iskan

Kedelai Gajah

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA ke sawah pekan lalu. Ke rumah seorang petani di dekat Greensburg. Satu jam dari Indianapolis –sehari sebelum nonton balap mobil Indy500.

Dari Greensburg pun, untuk ke "desa" itu, harus bermobil. Melewati jalan-jalan aspal yang membelah sawah yang luas.

Kedelai Gajah

Di kejauhan sana, di tengah sawah sana, terlihatlah segerumbul pepohonan. Gerumbulan pohon itulah yang saya sebut satu "desa". Saya beri nama Desa Charles.

Satu "desa" itu isinya dua atau tiga bangunan saja. Milik satu orang. Charles.

Bangunan pertama rumah tinggal. Satunya lagi bengkel mekanik. Yang ketiga unit pengolah hasil pertanian.

Di "Desa Charles" hanya keluarga Charles yang tinggal. Dengan istri dan Adams, anak laki-lakinya yang baru lulus SMA. Di seputar "desa" itu hanya ada hamparan sawah nan luas.

Dari jauh gerumbulan pohon itu seperti sebuah pedukuhan yang amat kecil. Setelah tiba di situ terlihat luas. Rumah tinggalnya, dua lantai. Halamannya luas –ditanami bebungaan dan tanaman hias.

SAYA ke sawah pekan lalu. Ke rumah seorang petani di dekat Greensburg. Satu jam dari Indianapolis –sehari sebelum nonton balap mobil Indy500.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |