jpnn.com, BANDUNG - Kepolisian Daerah Jawa Barat mengungkap bahwa aksi anarkistis selama unjuk rasa di Kota Bandung pada akhir Agustus 2025 diduga mendapat dana dari kelompok internasional. Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, menyatakan temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah tersangka yang terafiliasi dengan jaringan anarkis luar negeri melalui media sosial.
“Ada dana masuk, dana keluar, puluhan juta rupiah dari beberapa nama di luar negeri. Tentunya nama-nama ini semuanya berupa julukan. Mereka menamakan dirinya dengan nama-nama lain,” kata Rudi di Bandung, Selasa (16/9).
Rudi menjelaskan bahwa untuk mendapatkan pengakuan dan dana dari jaringan internasional, para pelaku harus membuktikan diri dengan melakukan aksi perusakan terlebih dahulu.
“Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Baru kemudian email mereka dibalas. Balasannya datang dari sebuah negara. Setelah diyakini benar bahwa mereka satu paham, barulah terjadi pengiriman uang,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu metode pengiriman dana dilakukan melalui PayPal dan dompet digital. Polisi masih menelusuri pola aliran dana yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.
Setelah menerima dana, para tersangka kemudian merekrut dan menghasut orang lain, termasuk pelajar dan remaja, untuk bergabung dalam aksi anarkistis.
“Dengan keterbukaan informasi, hal ini mereka manfaatkan, sehingga mereka menemukan atau bisa bersama dengan kelompok anarkis di luar negeri atau anarkis internasional,” kata Rudi.
Kapolda menambahkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan kepolisian daerah lain untuk memastikan adanya keterkaitan aksi anarkis di Jabar dengan kejadian serupa di provinsi lain.