Yulisman DPR Dorong KLH Perkuat Tata Kelola Limbah Migas, Tambang, Sawit dan Turunannya

2 hours ago 3

Yulisman DPR Dorong KLH Perkuat Tata Kelola Limbah Migas, Tambang, Sawit dan Turunannya

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Yulisman. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Yulisman mendorong Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk segera memperkuat tata kelola limbah industri migas, pertambangan, perkebunan sawit beserta turunannya, khususnya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2024 menunjukkan sektor migas, pertambangan, dan perkebunan sawit menghasilkan total 58,52 juta ton limbah B3 sepanjang 2023 dari 1.362 perusahaan.

Dari total tersebut, hanya 53,72 juta ton yang berhasil dikelola, menyisakan hampir 4,8 juta ton limbah yang berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.

“Data ini tidak bisa diabaikan. KLH harus memimpin integrasi nasional pengelolaan limbah migas, tambang, sawit dan turunannya. Ini bukan sekadar isu teknis daerah, tapi agenda strategis untuk menjaga lingkungan, kesehatan, dan daya saing industri kita,” tegas Yulisman di Jakarta, Selasa (16/9).

Yulisman menegaskan daerah penghasil migas, tambang, dan sawit seperti Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi hingga Papua perlu mendapat perhatian serius.

Menurutnya, masih ada ketimpangan infrastruktur pengelolaan limbah B3 di luar Jawa.

“KLH harus memetakan kapasitas fasilitas pengolahan limbah di setiap daerah penghasil migas, tambang, dan sawit. Pemerataan fasilitas sangat penting agar tidak ada wilayah yang jadi korban karena infrastruktur pengelolaan tertinggal,” ujar legislator asal Riau II itu.

Selain regulasi dan integrasi data, Yulisman juga menyoroti pentingnya audit dan pengawasan ketat terhadap perusahaan migas, tambang, dan sawit.

Anggota Komisi XII DPR RI Yulisman mendorong KLH memperkuat tata kelola limbah industri migas, pertambangan, perkebunan sawit.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |