jateng.jpnn.com, BLORA - Kebakaran hebat yang melanda sumur minyak ilegal di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sejak Minggu (17/8) hingga Selasa (19/8) masih belum dapat dipadamkan.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Muhammad Chomsul menyatakan kendala utama pemadaman karena tidak diketahuinya titik pasti sumber api.
“Titik sumber apinya itu tidak diketahui. Berbeda dengan sumur bor yang titiknya mudah dilacak sehingga dapat ditutup,” kata Chomsul kepada JPNN.com, Selasa (19/8).
Sumur minyak rakyat yang terbakar di Dusun Gendono itu merupakan sumur tradisional yang cenderung lebar dengan kedalaman diperkirakan mencapai 180 meter.
“Ini sumur tradisional, cenderung lebar, dengan kedalaman sekitar 180 meter, sehingga sangat sulit dilakukan penutupan sumber api. Apalagi kobaran apinya cukup besar,” ujarnya.
Kini, pihaknya bersama tim gabungan berupaya melokalisasi api agar tidak menyebar lebih luas. Satu di antara langkah yang dilakukan adalah membangun tanggul di sekitar area sumur minyak.
“Sampai saat ini api memang belum padam, tetapi berhasil dicegah agar tidak merembet ke lokasi lain,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar sumur. “Total yang diungsikan ada 303 kepala keluarga atau 760 jiwa,” kata Chomsul.