jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (GIM) Heikal Safar menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sepuluh tokoh bangsa.
Dua di antaranya ialah gelar untuk Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Upacara penganugerahan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11).
Heikal menilai keputusan tersebut sudah sangat tepat, mengingat seluruh tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional memiliki rekam jejak perjuangan dan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara.
“Rekam jejak ke-10 tokoh ini telah teruji dan sangat layak untuk dihormati sebagai pahlawan nasional,” ujar Heikal, merujuk pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.
Pria yang juga bakal calon Gubernur DKI Jakarta, menambahkan gelar pahlawan nasional bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan bentuk pengakuan atas pengorbanan jiwa, raga, dan harta yang diberikan demi kepentingan bangsa.
Soeharto dan Gus Dur, Simbol Pengabdian
Dalam keterangannya, Heikal Safar menyoroti dua nama besar yang turut menerima penghargaan, yakni Soeharto dan Gus Dur.








































