jpnn.com - BANDUNG - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Ade Meidian Ambari SpJP (K) menyebut jumlah dokter spesialis jantung di Indonesia masih kurang.
Menurut dia, idealnya rasio dokter jantung dengan jumlah penduduk itu sekitar 1 banding 100 ribu.
Namun, saat ini jumlah dokter jantung di Indonesia baru sekitar 1.900.
“Anggap saja masyarakat Indonesia 300 juta, seharusnya ada 3.000 dokter jantung, tetapi sekarang masih 1.900,” kata Ade Meidian dalam acara 'Bridging Global Guidelines with Local Practices: Customizing Cardiovascular Prevention, Rehabilitation Care and Sports Cardiology in Indonesia' di Kota Bandung, dikutip Minggu (11/5).
Selain jumlah, kata dia, sebaran dokter spesialis jantung di Tanah Air pun tidak merata.
Ade menyebut sebaran paling tinggi ada di Pulau Jawa dan Sumatra.
“Papua itu ada beberapa provinsi baru yang belum ada dokter jantungnya. "Jadi, masalah tidak hanya produksi, tetapi penyebarannya juga," ungkapnya.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah agar tidak hanya fokus mencetak dokter spesialis sebanyak-banyaknya, tetapi menyediakan fasilitas penunjangnya.