jpnn.com, JAKARTA - PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia), bagian dari PepsiCo, menunjukkan upaya dalam mendukung keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan.
Meskipun baru saja meresmikan pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi makanan ringan Lay’s, Cheetos, dan Doritos pada Juni 2025, PepsiCo Indonesia telah bermitra dengan Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) serta Bali Waste Cycle (BWC).
IPRO merupakan sebuah organisasi nirlaba independen yang bergerak di bidang pengelolaan sampah kemasan pascakonsumsi.
Sementara itu, Bali Waste Cycle adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada pengelolaan sampah, terutama kemasan MLP dan non-B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di Bali, yang juga merupakan salah satu dari 10 finalis teratas program PepsiCo Greenhouse Accelerator (GHAC) APAC 2025.
Kolaborasi tersebut diresmikan dalam media briefing dan talkshow bertajuk, Towards Circularity: Tackling Waste Management Challenge Through Multi-Stakeholder Collaboration pada Selasa (26/8).
Acara bertujuan untuk menjadi wadah terbuka bagi para pemangku kepentingan dari sektor swasta, pemerintah, dan media untuk bertukar perspektif, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular di Tanah Air.
Direktur Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia, Gabrielle Angriani Johny mengatakan, pihaknya berupaya untuk mendorong inisiatif keberlanjutan di tahun pertama operasional pada 2025 melalui kolaborasi multipihak.
"Tahun ini, kami mulai bekerjasama dengan IPRO dan Bali Waste Cycle untuk melakukan pengumpulan dan daur ulang kemasan paska konsumsi dari produk Lay’s, Cheetos dan Doritos," ungkap Gabrielle Angriani Johny di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/8).