jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeber strategi kementeriannya dalam mewujudkan Asta Cita gagasan Presiden Prabowo Subianto.
Kata kunci yang menjadi pilihannya ialah proyek infrastruktur harus berdampak langsung dan tidak boleh mangkrak.
“Ini kementerian baru sehingga harus ada urgensinya (untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan kewilayahan, red),” ucap AHY saat beramah tamah dengan para pemimpin redaksi media massa di kantornya, belum lama ini.
Hingga menjelang akhir Mei ini sudah tujuh bulan AHY memimpin Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra).
Putra Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan infrastruktur yang terbangun harus benar-benar bermanfaat.
“Infrastruktur yang baik itu yang berdampak langsung pada ekonomi dan masyarakat. Riil, konkret,” tuturnya.
Memang bidang yang diurus Kemenko Infra banyak sekali. Urusannya bukan hanya masalah infrastruktur, melainkan juga kekurangan jumlah hunian (backlog), tiket pesawat, sampah, bahkan persoalan truk berlebihan ukuran dan muatan (over-dimensien overload/ODOL).
Menurut AHY, pembangunan infrastruktur selama ini sudah berjalan baik. Walakin, dia berpendapat harus ada penyempurnaan, terutama agar infrastruktur yang terbangun tetap efektif dan berguna optimal.