jpnn.com, JAKARTA - Grup Artha Graha merespons sejumlah pemberitaan media yang mengaitkan nama Tomy Winata perusahaan dengan sejumlah pihak dalam rencana pembangunan bisnis pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo.
Pihak perusahaan menegaskan saat ini tidak ada rencana pembangunan di Pulau Padar.
Desain bangunan yang beredar di sejumlah pemberitaan adalah rancangan lama dari pengelola sebelumnya.
Saat ini rancangan tersebut tengah dikaji ulang dengan mempertimbangkan aspek kelestarian ekosistem serta aspirasi masyarakat adat di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.
Sehubungan dengan pemberitaan yang menyinggung keterkaitan bisnis tersebut, Grup Artha Graha tidak pernah memiliki hubungan bisnis dengan pihak-pihak politik terkait pembangunan bisnis di kawasan tersebut melalui PT Komodo Wildlife Ecotourism (KWE).
Sejak awal, Artha Graha melalui PT KWE senantiasa menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang baik, profesionalisme, serta menghindari praktik yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, khususnya yang melibatkan unsur politik.
Adapun melalui PT Palma Hijau Cemerlang yang berafiliasi dengan Artha Graha, difokuskan pada konservasi dan penguatan fungsi kawasan berdasarkan perjanjian resmi dengan Balai Taman Nasional Komodo. Fokus utama bukan pada pengembangan pariwisata masif, melainkan pada upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Komitmen kami di kawasan ini bertumpu pada upaya konservasi yang diwujudkan melalui pemulihan habitat, pengelolaan sampah dan limbah khususnya di pesisir dan laut, edukasi lingkungan bagi masyarakat dan wisatawan, pengawasan serta perlindungan kawasan, serta pelibatan masyarakat lokal untuk turut serta menjaga kelestarian Pulau Padar dan sekitarnya,” ujar Komisaris Utama PT KWE Erick Hartanto dalam siaran persnya, Selasa (16/9).