jpnn.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya terus menggarap proyek MRT Jakarta Fase 2A CP203 yang mencakup dua stasiun bawah tanah Glodok-Kota, serta koridor terowongan sepanjang sekitar 1,459 kilometer.
Paket ini sejak awal dikembangkan dengan pendekatan desain yang kontekstual terhadap Kota Tua, terintegrasi antarmoda, sekaligus mengutamakan keselamatan, mutu, dan pengalaman pengguna lantaran berada di kawasan bersejarah yang padat aktivitas.
Proyek milik MRT Jakarta (Perseroda) ini ditandatangani pada 19 April 2021, dan setelah penanganan temuan cagar budaya berupa rel trem dan drainase terracotta, waktu penyelesaian diperbarui menjadi pertengahan 2027.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan arsitektur menjadi pembeda utama di CP203.
Stasiun Glodok mengusung tema 'Layers of History: Chinatown Heritage & Commercial Area'.
Eksteriornya yang formal dan monokrom sengaja dihadirkan sebagai penanda navigasi baru di tengah warna-warni kawasan Pecinan tertua dan pusat niaga yang dinamis.
“Di dalam ruang, narasi Glodok dituturkan melalui permainan 'layer' pada dinding dan plafon serta aksen merah yang menegaskan identitas Pecinan sehingga pengguna akan merasakan transisi dari hiruk-pikuk jalan ke interior yang lapang, efisien, dan berkesan,” ujar Adjib dalam keterangannya, Selasa (26/8).
Sementara itu, Stasiun Kota menampilkan tema 'Dwara Batavia: The Gate of Batavia'.