jpnn.com, PALEMBANG - Hutama Karya (HK) memfasilitasi 792 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berjualan di 23 Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang tersebar di 6 provinsi.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengungkapkan, komitmen ini merefleksikan visi perusahaan dalam mewujudkan infrastruktur yang tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat lokal.
“Rest Area JTTS menjadi manifestasi nyata dari amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN yang mewajibkan kami melakukan pemberdayaan dan membangun kemitraan dengan UMKM di mana bagi Hutama Karya kemitraan ini bukan sekadar program tanggung jawab sosial, melainkan komitmen strategis dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Adjib, Selasa (19/8).
Komitmen tersebut diperkuat oleh Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021 yang mewajibkan alokasi minimal 30 persen area komersial untuk UMKM dan 70 persen untuk produk lokal.
“Saat ini Hutama Karya bahkan melampaui ketentuan tersebut dengan mengalokasikan 56,47 m2 dari total 98,86 m2 area komersial khusus untuk UMKM, atau setara 57,1 persen dari total area komersial,” ungkap Adjib.
Rest Area di JTTS telah menciptakan dampak ekonomi signifikan. Dari 990 kapasitas tenant UMKM yang tersedia, tingkat okupansi bervariasi dengan Rest Area KM 234 Jalur A di Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka) mencatat okupansi tertinggi 100 persen berkat lokasi strategis di titik tengah perjalanan.
“Yang paling membanggakan adalah transformasi pedagang pinggir jalan menjadi pelaku usaha formal dengan tempat yang layak. Mereka yang sebelumnya berjualan di jalan nasional kini memiliki kesempatan mengembangkan usaha dengan fasilitas yang memadai dan akses pasar yang lebih luas di rest area,” ujar Adjib.
Hutama Karya tidak hanya menyediakan tempat, tetapi juga melakukan pembinaan berkelanjutan melalui program "JTTS Berdaya".