jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak warga merdeka dari kemiskinan, stunting, dan putus sekolah pada momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8).
Hal itu disampaikan Eri saat memimpin upacara di Balai Kota Surabaya.
Upacara ini juga diikuti oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya. Setidaknya 3.115 peserta terlibat dalam upacara, yang terdiri dari 341 Pasukan Upacara, 615 pendukung upacara, dan 2.159 tamu undangan
"Ulang tahun yang ke-80 ini menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Kota Surabaya harus betul-betul merdeka. Merdeka dari kemiskinan, merdeka dari putus sekolah, merdeka dari stunting. Selagi itu masih ada, maka sejatinya Surabaya belum merdeka sepenuhnya,” ujar Eri.
Eri juga menyinggung pentingnya peran pemuda, yang dinilai telah menjadi kekuatan bangsa sejak peristiwa Rengasdengklok.
Karena itu, dia mendorong pemuda Surabaya untuk aktif melalui program Kampung Pancasila.
Menurutnya, dengan semangat kemerdekaan ini maka Surabaya membentuk Kampung Pancasila yang menggerakkan para pemuda yang ada di Surabaya.
"Di situlah kita mengingat bagaimana pemuda menguatkan para pemimpinnya untuk memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945," katanya. (mcr23/jpnn)