jpnn.com, BANDUNG - Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) memberi tanggapan ihwal tagar #KaburAjaDulu yang belakangan viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
Ketua Dewan Pembina Indonesia Juara Foundation sekaligus Dosen Peneliti Tenaga Kerja di Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB Muhammad Yorga Permana mengatakan, tagar #KaburAjaDulu sebagai bentuk frustrasi anak muda terhadap kondisi ekonomi, sulitnya lapangan pekerjaan, mahalnya pendidikan, serta rendahnya gaji.
Maka dari itu, banyak yang melihat bekerja di luar negeri sebagai alternatif untuk kehidupan yang lebih baik.
Dia pun menyoroti bahwa isu #KaburAjaDulu bukan sekadar tren sesaat, tetapi cerminan dari kondisi ekonomi dan sosial yang terus memburuk bagi generasi muda.
Yorga mengidentifikasi tiga faktor utama yang mendorong anak muda mencari peluang di luar negeri.
Pertama, kebijakan pemerintah dinilai tidak cukup menciptakan lapangan kerja. Kemarahan anak muda telah terakumulasi sejak era Covid-19, terutama karena kebijakan yang dirasa tidak pernah berpihak kepada mereka.
Faktor kedua yakni, meningkatnya kesempatan kerja di luar negeri.
“Fenomena ini bukan hal baru, tetapi kini menjadi gunung es yang meledak akibat kombinasi angka pengangguran yang tinggi dan akses informasi yang lebih terbuka tentang peluang kerja serta beasiswa luar negeri,” kata Yorga dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).