Hadiri Konferensi AFID ke-27 di Taipei, FNKDI Perjuangkan Pendidikan Khusus Disabilitas Intelektual

3 hours ago 18

Hadiri Konferensi AFID ke-27 di Taipei, FNKDI Perjuangkan Pendidikan Khusus Disabilitas Intelektual

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Disabilitas Intelektual (FNKDI) berpartisipasi dalam The 27th Asian Federation on Intellectual Disabilities (AFID) Conference pada 26-31 Oktober 2025 di Taipei, Taiwan, Foto: Dok. FNKDI

jpnn.com, JAKARTA - Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Disabilitas Intelektual (FNKDI) kembali menunjukkan komitmen dalam memperjuangkan hak pendidikan dan kesejahteraan penyandang disabilitas intelektual di Indonesia.

Melalui partisipasi pada The 27th Asian Federation on Intellectual Disabilities (AFID) Conference yang berlangsung pada 26–31 Oktober 2025 di Taipei, Taiwan, FNKDI membawa harapan besar demi kemajuan layanan pendidikan dan fasilitas modern di Tanah Air.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Ketua Umum FNKDI, dr. Endro Basuki S. SpBS (K). M.Kes, didampingi oleh Bp. Dasuki, Ibu Sudarmaningsih, Ibu Merry Meilan, Bp. Heru Yuwono, serta satu perwakilan siswa disabilitas intelektual, Benedict. Keikutsertaan mendapat dukungan penuh dari Bank BRI, yang memungkinkan Indonesia berperan aktif dalam konferensi tingkat internasional tersebut.

Menurut dr. Endro Basuki, tujuan utama FNKDI adalah menjalin kerja sama aktif dengan seluruh negara anggota AFID dalam berbagai bidang pendukung kesejahteraan penyandang disabilitas intelektual, mulai dari pendidikan, teknologi, fasilitas terapi, hingga pelatihan dan penelitian.

“Konferensi ini menjadi tolak ukur partisipasi Indonesia di level internasional. Dukungan BRI sangat berarti dalam upaya kami mengharumkan nama Indonesia,” ungkap Endro Basuki dalam keterangan resmi.

Para delegasi menyerap banyak wawasan baru mengenai praktik pendidikan inklusif dan layanan bagi disabilitas intelektual. Kemajuan teknologi yang dipresentasikan perwakilan Jerman dan Amerika Serikat turut membuka peluang kerja sama lanjutan bagi FNKDI.

Salah satu momen paling berkesan adalah kunjungan ke New Taipei Special School (NTSS). Para delegasi dibuat kagum oleh fasilitas lengkap yang disediakan oleh pemerintah Taiwan, mulai dari ruang pembelajaran keterampilan hidup, alat terapi, hingga black dream room untuk relaksasi anak sensitif cahaya.

“Sekolahnya sangat luas dan semua fasilitas dipenuhi oleh negara. Anak-anak disabilitas intelektual dibimbing agar mandiri bahkan hingga mampu bekerja,” beber Merry Meilan selaku Public Relation FNKDI.

Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Disabilitas Intelektual (FNKDI) menunjukkan komitmen memperjuangkan hak pendidikan penyandang disabilitas.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |