jpnn.com - LUMAJANG - Gunung Semeru erupsi lagi pada Senin (25/8) pagi. Tinggi kolom letusan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, itu 700 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin 25 Agustus 2025, pukul 06.00 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin (25/8).
Menurut dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 116 detik.
Aktivitas Gunung Semeru dalam pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Minggu (24/8) tercatat sebanyak 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 54-183 detik.
Kemudian, 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 49-90 detik.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga mengalami 14 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-9 mm dan lama gempa 35-90 detik, 1 kali harmonik dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 65 detik, serta 7 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 7-33 mm.
Sigit menjelaskan bahwa Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II. Oleh karena itu, katanya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi. Adapun rekomendasi itu ialah masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.