jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Aus Hidayat Nur merasa prihatin Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11) kemarin.
Sebab, kata legislator fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Pilkada Riau 2024 memakan dana yang tidak sedikit atau sekitar ratusan miliar.
Namun, lanjut Aus, Gubernur Riau terpilih setelah proses pilkada malah terkena OTT hanya delapan bulan sejak dilantik.
"Delapan bulan setelah dilantik, sang kepala daerah sudah terkena OTT. Ini jelas kerugian besar bagi masyarakat Riau karena hasil pilkada tak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan,” kata Aus, Kamis (6/11).
Selain itu, Aus merasa prihatin karena empat kali Gubernur Riau telah tertangkap KPK, termasuk Abdul Wahid.
Legislator Dapil Kalimantan Timur itu mengatakan proses demokrasi di Riau bisa diragukan ketika gubernur terkena empat kali OTT.
Akibatnya, proses pemilu atau pilkada terancam sepi peminat atau masyarakat malah semakin permisif dengan politik uang.
Dia juga menyebutkan kasus korupsi empat gubernur membuat rakyat Riau kian kehilangan sosok pemimpin yang bisa dijadikan teladan.







































