jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai Budi Arie Setiadi saat ini tidak beruntung secara politik, karena dua partai, yakni Gerindra dan PSI tak antusias menyambut Ketua ProJo itu bergabung ke partai masing-masing.
"Kader Partai Gerindra banyak menolaknya, sementara PSI merasa tidak pernah menawarkan Budi Arie untuk menjadi kadernya," kata Jamiluddin melalui layanan pesan seperti dikutip Senin (17/11).
Pengamat dari Universitas Esa Unggul itu mengatakan ada nilai moral yang dipetik dari Gerindra dan PSI yang tak respek menerima Budi Arie.
"Dua partai ini tampaknya menilai sosok pragmatis seperti Budi Arie secara moral memang tak layak diterima di partai," ujarnya.
Jamiluddin juga melanjutkan nasib Budi Arie yang ditolak Gerindra dan PSI mengindikasikan orang pragmatis tidak lagi leluasa dan mudah untuk seenaknya masuk ke parpol.
"Parpol sudah mempunyai kalkulasi politik untuk menerima seseorang menjadi kader. Setidaknya parpol sudah lebih selektif menerima seseorang untuk menjadi kader," lanjutnya.
Dia menilai sisi moral sudah dijadikan kriteria seleksi untuk menerima seseorang menjadi kader partai. Hal ini tentu membatasi gerak orang pragmatis untuk gonta ganti partai.
"Hal ini kiranya positif bagi perkembangan partai politik di tanah air. Orang akan masuk partai setidaknya dilandasi idealisme yang sejalan dengan idealisme partai," kata dia. (ast/jpnn)








































