jpnn.com - PALU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, membenarkan informasi bahwa satu orang warga korban gempa Poso meninggal dunia seusai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poso.
"Iya benar, korban meninggal atas nama Katrin Kande jenis kelamin perempuan warga Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir," kata Pejabat Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso Sofyan dihubungi dari Kota Palu, Senin (18/8).
Dia menjelaskan dari laporan yang diterima pihaknya, Katrin satu dari puluhan korban yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan gereja GKST Elin Desa Masani yang diguncang gempa magnitudo 5,8 pada Minggu (17/8).
Korban mengembuskan napas terakhir di ruang ICU RS Poso pada pukul 22.30 WITA setelah mendapat perawatan intensif akibat luka dialaminya. Jenazah almarhumah telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan sebelum dimakamkan.
"Gempa susulan masih sering terjadi. Kami mengimbau masyarakat tetap jangan panik, sebaiknya hindari beraktivitas di dekat bangunan yang rusak atau retak akibat gempa," ujarnya.
Menurut data yang di rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga Senin (18/8) pukul 08.00 WITA, gempa susulan terjadi sebanyak 57 kali, didominasi magnitudo 3 sebanyak 50 kali.
Data sementara hasil kajian cepat BPBD Poso, sekitar 37 unit rumah warga di kabupaten itu mengalami kerusakan akibat dampak gempa magnitudo 5,8 dengan kedalaman 10 kilometer.
Sofyan memerinci rumah rusak akibat gempa tersebar di sembilan desa, yakni Desa Towu satu rumah rusak ringan dan empat unit rusak berat, Desa Bega, Kecamatan Poso Pesisir satu unit rusak ringan, Desa Lape delapan unit rusak ringan, Desa Kilo satu unit rusak ringan, Desa Tokorondo dua unit rusak ringan, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara empat unit rusak ringan.