jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti masalah truk over dimension over load (ODOL).
Menurut AHY, saat ini pemerintah sedang gencar berupaya menghilangkan praktik ODOL, karena dampaknya yang sangat merugikan.
Bahkan AHY mengaku, setiap tahun pemerintah mengalokasikan sekira Rp 41 triliun untuk memperbaiki jalan rusak dan berlubang.
Padahal jika ODOL ini berhasil dihilangkan maka biaya perbaikan jalan rusak itu bisa dialihkan untuk melakukan konversi kendaraan dari BBM ke listrik.
“Padahal Rp 41 triliun itu bisa jadi apa? Kalau pemerintah willing to spend cost untuk memperbaiki jalan, seharusnya Indonesia punya sumber daya untuk melakukan konversi, atau memperbaiki atau menjalankan aturan secara ketat,” ujar AHY dikutip Kamis (29/5).
Lebih lanjut AHY juga menyoroti risiko utama adalah ODOL terbukti menjadi penyebab banyak kecelakaan lalu lintas.
"Selain itu, praktik ini juga menyebabkan kerusakan jalan yang parah," katanya.
AHY menuturkan, saat ini pemerintah terus mendorong elektrifikasi kendaraan, termasuk pengembangan truk listrik sebagai salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara.
