jpnn.com, BANDUNG - Tim ahli dari Museum Geologi mereparasi kiriman fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus. Debu tanah kuno yang menempel di tulang belulang itu perlahan luruh.
Fosil yang ditemukan dari lereng Gunung Pandan, Hutan Triktik, Nganjuk, Jawa Timur, itu beberapa waktu lalu sempat menjadi buah bibir.
Selain langka, fosil tersebut diperkirakan berumur sekitar 800 ribu tahun.
Di ruang preparasi, fosil gajah purba itu masih 'berantakan' dan sebagian besar terbungkus plastik.
Namun di antara banyaknya potongan fosil, beberapa bagian sudah dapat dikenali bentuknya seperti gading hingga tulang ekor.
Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi Unggul Prasetyo Wibowo, mengatakan bahwa tahap pertama yang kini dikerjakan adalah reparasi.
"Jadi seminggu kemarin kan kami dapat kiriman satu fosil kerangka gajah stegodon dan itu posisinya masih terbungkus matriks dari lokasi ya. Jadi sekarang kami masuk tahap reparasi," kata Unggul di Museum Geologi, Kota Bandung, Senin (17/11/2025).
"Jadi reparasi itu membersihkan semua lapisan tanah yang menempel pada fosil. Nanti setelah itu kami akan masuk ke tahapan konservasi. Setelah itu bersih, terus kita konservasi. Artinya itu kami akan beri penguatan-penguatan supaya yang tadi rapuh jadi kuat," lanjutnya.








































