jpnn.com - SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi merespons tuntutan Forum Komunikasi Petugas Pintu Air (FKPPA) Jateng yang meminta diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.
Ahmad Luthfi mengatakan, penjaga pintu air sebagai ujung tombak keberhasilan program swasembada pangan sehingga harus diperhatikan kesejahteraannya.
"Penjaga pintu air itu bagian dari swasembada pangan yang harus kita perhatikan. Suara mereka harus kita dengarkan," kata Gubenrur Jateng Alhad Luthfi seusai menerima audiensi perwakilan dari penjaga pintu air yang melakukan unjuk rasa di kantornya, Semarang, Jateng, Senin (19/5).
Gubernur Jateng mengatakan, para penjaga pintu air merupakan ujung tombak sumber daya manusia (SDM) dalam sistem irigasi yang menopang swasembada pangan di daerah.
Dalam audiensi tersebut, ia telah menginstruksikan jajarannya dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno untuk mengurai benang merah tuntutan para penjaga pintu air, dalam waktu sepekan ke depan.
Utamanya, terkait dengan tuntutan mereka diangkat menjadi PPPK dengan berpedoman pada regulasi yang ada.
"Saya minta dua hal untuk diselesaikan. Pertama, penjaga pintu air harus ter-cover BPJS Ketenagakerjaan (oleh pemerintah). Kedua, harus ada jaminan kerja setelah audiensi ini," katanya.
Dia mengatakan bahwa hasil dari audiensi itu akan dikomunikasikan lebih lanjut oleh dinas terkait, khususnya aspirasi menyangkut status kerja, jaminan sosial, hingga kejelasan masa depan para penjaga pintu air.
