jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat 126 anak terjangkit kasus cacingan pada periode Januari-Juni 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan penyebab terjangkiti kasus cacingan karena kurang menjaga kebersihan sendiri serta kurang menerapkan pola hidup sehat.
“Penderita cacingan cenderung ditemukan pada usia anak karena anak-anak tidak rutin mencuci tangan, sering menggigit kuku, tidak menggunakan alas kaki ketika bermain, khususnya pada area tanah, makan makanan yang tidak terjaga kebersihannya dan masih banyak lagi,” kata Nanik, Rabu (3/9).
Pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah kasus cacingan kepada anak-anak. Pertama, melakukan pemantauan secara rutin khususnya di Posyandu dan sekolah melalui kegiatan Posyandu serta UKS.
“Melakukan desiminasi informasi secara masif ke masyarakat terkait penyakit cacingan dan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) baik melalui penempelan media edukasi di tempat-tempat umum ataupun melalui media online,” ucapnya.
Kemudian melakukan tindak pencegahan dengan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Masaal (POPM) Kecaingan secara rutin periode bulan April dan Oktober setiap tahunnya.
Pihaknya juga rutin melakukan penyuluhan atau pengecekan rutin melalui prorgam Posyandu Keluarga dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) sehingga seluruh penduduk Kota Surabaya mendapatkan akses kesehatan yang mudah.
“Pemeriksaan khusus seperti kecacingan (identifikasi parasit dan derajat kecacingan) dilakukan apabila ada indikasi yang ditemukan pada penderita,” jelasnya. (mcr23/jpnn)