Dedi Mulyadi Sebut Kemacetan Kota Bandung Membawa Berkah

11 hours ago 12

Dedi Mulyadi Sebut Kemacetan Kota Bandung Membawa Berkah

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Tampak kemacetan saat akhir pekan di Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons soal predikat Kota Bandung sebagai kota termacet di Indonesia berdasarkan hasil survei TomTom Traffic Index 2024.

Dedi mengatakan kemacetan yang terjadi di Kota Bandung, hanya terjadi saat akhir pekan saja. Itu karena wisatawan yang datang dan tidak bisa dibatasi jumlahnya.

Dia menyatakan kemacetan itu justru memberi berkah bagi sejumlah sektor ekonomi seperti pelaku usaha, perhotelan, hingga UMKM.

"Bandung itu kan macet utamanya di Sabtu dan Minggu karena orang Jakarta piknik ke Bandung dan itu membawa keberkahan bagi UMKM dan  perhotelan," kata Dedi di Bandung, dikutip Minggu (13/7/2025).

Menurutnya, kemacetan ini juga dipicu karena di Bandung, jumlah dan luas jalannya tidak pernah berubah. Hal ini berbanding terbalik dengan angka kendaraan pribadi yang masuk ke Bandung terus meningkat setiap tahunnya.

“Nah, problem Bandung itu kan cuma satu. Dari dahulu sampai sekarang jalannya tidak mengalami perubahan,” ucap dia.

Masalah kedua adalah keberadaan traffic light yang justru membuat jalan semakin macet. Dalam hasil survei disebutkan, waktu tempuh perjalanan di Kota Bandung rata-rata 15 menit per 10 kilometer.

"Kita lagi membuat analisis tentang traffic light, karena traffic light itu justru bikin macet. Bisa enggak ke depan, traffic light itu membuat menjadi lancar," tuturnya.

Respons Dedi Mulyadi soal predikat Bandung sebagai kota termacet di Indonesia dengan waktu tempuh perjalanan rata-rata 15 menit per 10 kilometer.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |